Bahaya asam sulfat, jangan mengkonsumsi air dari aki dan bahan peledak

Berita0 views
banner 468x60

TEMPO.CO, JakartaPada 3 Desember 2023, Jibran salah menyebut ibu hamil sebagai hal yang penting asam sulfat untuk mencegah stunting. Padahal, ibu hamil membutuhkan asam folat, bukan asam sulfat yang bersifat korosif.

“Saat Anda hamil, Anda perlu memeriksa apakah Anda memiliki asam sulfat atau yodium. “Kalau anak lahir di bawah usia dua tahun, ASInya cukup, berat badannya cukup,” kata Jibran dalam video berdurasi 25 detik itu.

banner 336x280

Gibran kemudian mengoreksi pernyataannya setelah diberitahu bahwa zat yang sebenarnya dibutuhkan ibu hamil adalah asam folat.

Asam sulfat adalah bahan kimia industri dengan volume terbesar di dunia, menurut Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan dan Air Australia. Asam sulfat berbentuk cairan berminyak bening dan tidak berwarna.

Asam sulfat terutama digunakan dalam produksi pupuk fosfat. Bahan kimia ini digunakan untuk produksi bahan peledakair dari baterai, deter, garam, asam anorganik, pewarna, perekat, pengawet kayu, aki mobil dan lain-lain. Selain itu, asam sulfat digunakan dalam penyulingan minyak, pengawetan logam, peleburan tembaga, pelapisan listrik, pengerjaan logam, serta produksi rayon dan film.

Asam sulfat mempunyai sifat yang sangat reaktif dan korosif. Asam sulfat masuk ke dalam tubuh jika orang menghirup udara yang terkontaminasi. Meski tidak terserap melalui kulit, kontak dengan kulit dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan luka bakar parah.

Asam sulfat pekat dapat menyala atau meledak jika bersentuhan dengan banyak bahan kimia, termasuk aseton, alkohol, dan beberapa logam yang terdispersi halus. Saat dipanaskan, asam sulfat mengeluarkan asap yang sangat beracun.

Bahan kimia ini dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan mata. Paparan kabut asam sulfat dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, dan pada kadar yang lebih tinggi dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru).

Baca Juga  Strategi MIND ID Group Atasi Kekurangan Pangan Lokal di Wilayah Operasi - Fintechnesia.com

Menghirup kabut asam sulfat juga dapat menyebabkan erosi gigi dan iritasi saluran pernafasan. Selain itu, jika Anda menyentuh asam sulfat, kulit Anda akan terbakar. Jika asam sulfat masuk ke area penglihatan, akan membakar mata dan menyebabkan robekan. Kondisi luka bakar badan ini berarti seseorang mengalami luka bakar kimia, bukan luka fisik akibat benda panas. Asam sulfat jika terkena mata juga bisa menyebabkan kebutaan, seperti dikutip dari cdc.gov.

Berdasarkan gov.ukmenghirup asam sulfat dapat menyebabkan iritasi pernafasan dan mata, lakrimasi, rinorea, batuk dan dada sesak. Kerusakan paru-paru yang parah juga dapat terjadi akibat menghirup asam sulfat dari paparan jangka pendek, seperti pneumonia kimia, fibrosis, bronkiektasis, dan peradangan.

Selain itu, seseorang yang mengonsumsi asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar langsung pada mulut, tenggorokan, laring, esofagus, dan stoma (lubang pada lambung). Kondisi ini mengakibatkan edema, penyumbatan saluran napas, dan kesulitan membersihkan sekret bronkus.

Seseorang yang mungkin terkena bahaya asam sulfat dapat mengenali kondisi tubuhnya melalui beberapa gejala. Sedangkan gejala yang muncul akibat serangan asam sulfat antara lain disfagia (kesulitan menelan), muntah, pendarahan, hematemesis (muntah darah), diare dan sakit perut.

Di antara gejala-gejala tersebut, seseorang mungkin mengalami kondisi berikut, seperti gangguan peredaran darah, asidosis metabolik, hipoksia (penurunan oksigen dalam tubuh), gagal ginjal akut, hemolisis (kerusakan membran sel darah merah), dan pembekuan intravaskular yang meluas.

RACHEL FARAHDIBA R | ALIF ILHAM FAJRIADI

Pilihan Editor: Gibran Salah Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil Harusnya Asam Folat, Bisa Berbahaya Kalau Bingung



Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *