Asosiasi Blockchain Indonesia & Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ABI & Aspakrindo) dan Indonesia Cryptocurrency Network (ICN) mempublikasikan ulang Indonesia Country Web3 2023 – Fintechnesia.com

Berita3 views
banner 468x60

FinTechnesia.com | Ekosistem Blockchain dan Aset Kripto di Indonesia oleh
mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Rupanya dengan
Banyak perusahaan dan proyek berbasis blockchain bermunculan
Indonesia.

Data terakhir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) per September 2023 sebanyak 1.629 perusahaan dan startup yang terdaftar dalam sistem Online Single Submission (OSS) dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014. Berkaitan dengan kegiatan pengembangan teknologi Blockchain.

banner 336x280

Sedangkan total investor aset kripto Indonesia mencapai 18,25 juta per November 2023. Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah investor di pasar modal yang hanya 9,98 juta orang.

Pada Indonesia Web3 Landscape 2022 sebelumnya, hanya terdapat 12 kategori pelaku industri di ekosistem blockchain. Namun, pada tahun 2023 negara tersebut
lebih komprehensif dalam hal pengembangan dan pemetaan industri
lembaga yang terlibat dalam sektor Web3 di Indonesia.

Fokusnya tidak terbatas pada pelaku usaha lokal, namun juga mencakup perusahaan global yang mendorong, berkontribusi, dan mendukung pengembangan Web3 di Indonesia.

Asosiasi ini telah memperluas kategorinya menjadi 15 bagian, yang meliputi:
● Pemerintah dan institusi terkait
● Infrastruktur dan protokol aktif
● Pengembangan dan konsultasi Blockchain
● Media dan pendidikan (edukasi)
● Platform sosial berdasarkan blockchain
● NFT dan Metaverse
● Pedagang aset kripto (bursa) dan OTC
● Layanan berbasis Blockchain
● Platform alat investasi
● Penyedia dompet
● Platform Anti Pencucian Uang (AML)/Pemantauan
Transaksi
● Token
● Pembiayaan
● Permainan web3
● Platform layanan dukungan ekosistem Web3

Semua kategori baru ini mencerminkan peningkatan inovasi, efisiensi dan
keandalan layanan, mencakup berbagai aspek mulai dari transaksi hingga kebutuhan hiburan.

Baca Juga  Bank Muamalat yang maksimalkan potensi ekosistem haji dan umroh siapkan produk baru - Fintechnesia.com

Baca juga: Adopsi blockchain untuk mendukung masa depan sektor keuangan Indonesia

Perkembangan ini menunjukkan dorongan kuat untuk menciptakan ekosistem Web3 yang lebih matang dan beragam. Pemetaan negara ini bertujuan untuk menyoroti keberlanjutan dan peningkatan keragaman dalam industri.

Aset kripto dan teknologi Blockchain memiliki cakupan aplikasi yang luas dan menawarkan banyak peluang untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai sektor lainnya. Dengan memetakan kondisi industri saat ini, memungkinkan pihak-pihak baru untuk bergabung dan berkolaborasi dengan entitas yang sudah ada.

“Asosiasi juga berharap dapat memposisikan Indonesia sebagai pemimpin global yang inklusif dan bersahabat dalam industri aset kripto dan blockchain,” kata Steven Suhadi, Wakil Ketua Umum Bidang Literasi dan
Edukasi Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto
Indonesia (Aspakrindo), pekan lalu.

Sejalan dengan perkembangan ekosistem blockchain dan aset kripto di Indonesia,
pada kuartal keempat tahun 2023, ABI & Aspakrindo juga mengalami pertumbuhan anggota. Jumlah total anggota meningkat sebesar 37% hingga mencapai 67. Hal ini mencerminkan perubahan industri di Indonesia, yang menunjukkan meningkatnya adopsi dan minat yang kuat terhadap ekosistem blockchain dan aset kripto.

“Hal ini juga berdampak pada penguatan peran ABI & Aspakrindo sebagai forum kolaboratif yang akan terus mendukung para pelaku industri yang beroperasi di sektor blockchain dan aset kripto. “Kami berharap ini bisa menjadi panduan awal bagi teman-teman yang ingin terjun ke industri ini,” kata Asih Karnengsih, CEO ABI & Aspakrindo.

Meskipun pasar kripto sedang mengalami perdagangan beruangIndustri kripto dan web3 di Indonesia terus berkembang dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi blockchain
untuk berbeda kasus penggunaan. Keterlibatan pemerintah dan lembaga menyarankan
gelombang adopsi berikutnya, yang tidak hanya menargetkan ritel dan individu, tetapi juga lembaga pemerintah. (Juni)

Baca Juga  Standard Chartered Indonesia telah menyelesaikan pengalihan portofolio pinjaman ritelnya ke Bank Danamon - Fintechnesia.com

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *